dr. Yenny mengatakan, memang ada keterkaitan dari 12 tenaga kesehatan yang dinyatakan positif sehingga dimungkinkan terpapar dalam satu lingkungan yang sama, yaitu klaster RSUD Agats.
“Mereka bertemu dengan waktu yang lama, misalnya ketika bertugas minimal dalam sehari bisa terjadi kontak selama 8 jam,” katanya.
Transmisi Lokal
dr. Steven Langi, Bidang Kesehatan Tim Gugus Covid-19 Asmat, juga memastikan telah terjadi transmisi lokal penularan virus corona di Asmat dengan munculnya kasus secara acak.
Ia mengatakan, pasca ditemukan orang-orang bergejala dengan gangguan penciuman maupun pengecapan (perasa), kemudian dilakukan tracing dan ternyata di masyarakat sudah ada gejala yang sama.
“Kami menemukan dan hasilnya diketahui, kami bisa simpulkan bahwa ini sudah terjadi transmisi lokal di Asmat. Karena sampai sejauh ini kami belum menemukan adanya keterkaitan kasus dari luar,” kata dia.
Tim Gugus Tugas menggencarkan tracing dengan membagikan informasi ke berbagai komunitas lewat WhatsApp maupun sms, bahwa terjadi lonjakan penemuan pasien dengan gejala khas kehilangan indra penciuman.
“Dari situ dengan kesadaran sendiri, mereka yang bergejala sama memeriksakan diri atau pun melapor ke nomor yang kami sebar,” katanya.
Tim kesehatan, lanjut dr. Steven, melakukan pemetaan dan menyimpulkan bahwa kondisi ini bukan hanya merupakan klaster rumah sakit, tetapi juga di masyarakat ditemukan sejumlah kasus dengan gejala yang sama.
“Hanya saja, untuk suspek itu masih ditunggu proses pemeriksaan dalam gelombang ketiga pengiriman sampel, yang kemudian nanti kita pastikan apakah ada lagi kasus diluar klaster rumah sakit,” kata dia.
- Tag :
- Agats,
- Covid-19 Asmat,
- RSUD Asmat
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Register2 atau Login2 untuk berkomentar.