TIMIKA | Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Zepnat Kambu menjelaskan pembangunan jalan Paniai – Timika panjangnya adalah 270 Kilo, Paniai – Waghete 240 Kilo, Waghete ke Timika 200an Kilo sehingga jika ditotalkan dari Nabire hingga Mimika adalah 340 Kilo.
Untuk progres pengerjaan sudah masuk dari Waghete ke Mimika adalah 43 Kilo, sementara beberapa kilo sisanya sementara masih dihentikan karena masalah keamanan.
“Jadi kami di PJN Wamena itu rata rata 14 Kabupaten itu semua merah,” kata Zepnat kepada Seputarpapua.com, Jumat (10/12/2021).
Dijelaskan keamanan menjadi kendala yang membuat pekerjaan tidak naik signifikan. Karena situasi di Papua seperti di Oksibil semua pekerjaan terpaksa diberhentikan total, begitupun Yahukimo, Wamena, Habema, Amugi.
“Pekerjaannya stop total padahal dana dana nya sangat besar tapi karena terkendala keamanan akhirnya pekerjaan semua kami konsultasikan ke pusat sehingga untuk sementara pekerjaan kita berhenti jika 2022 keadaan sudah aman nanti kita kerja lagi,” jelasnya.
Namun untuk wilayah Paniai progres rata rata capai 90 persen. Sehingga ia berharap di tahun 2021 hingga 31 Desember nanti PJN Paniai bisa rampung 100 persen. Sehingga pihaknya bisa optimis sesuai laporan seluruh pengerjaan PJN Wamena akan sampai pada 80-85 persen.
Untuk progres pengerjaan, kata Zepnat, semua tergantung perjanjian kontrak multiyears yang bervariasi mulai dari 2 tahun hingga 3 tahun, dan kebanyakan lokasi akan berakhir pada tanggal 15 – 31 Desember 2021.
“Jadi bervariasi, kecuali paket paket tahun tunggal itu yang satu tahun pelaksanaan biasanya masa akhirnya di bulan Desember,” ujarnya.
Untuk jenis konstruksi dari Paniai ke Waghete semua sudah beraspal dan saat ini tinggal pemeliharaan, perbaikan yang rusak, dan pengaspalan ulang.
“Sementara Waghete ke Timika hanya pemeliharaan rutin saja, jadi tidak ada pengaspalan baru. Jadi hanya pekerjaan perataan badan jalan yang japat atau timbunan yang kita ratakan dan kita padatkan untuk fungsional. hanya penurunan Kemiringan Jalan Angkut (grade) tapi untuk Timika, Paniai, Nabire itu sudah tembus, sementara sudah semua jalan japat,” jelasnya.
Anggaran pengerjaan jalan BPJN Wamena dari 14 Kabupaten tahun ini sekitar Rp1,8 triliun, namun karena masalah pandemi dan anggaran lainnya dipotong sehingga sisanya adalah Rp1,6 triliun lebih.
“Serapannnya BPJN Wamena diperkirakan capai 80-85 persen,” katanya.
Untuk tahun depan, pihaknya baru menerima DIPA dan wilayah rawan masih sementara dipending hingga situasi kembali kondusif.
Zepnat mengatakan apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Menteri PUPR, terkait jalan Trans Papua dari Sorong hingga Merauke sekitar 3.446 kilo.
“Dari 3.446 kilo itu sudah tembus semua tinggal peningkatan kedepan sisa 10 kilo dari arah Kenyam ke Yahukimo itu masih terkendala karena situasi keamanan sehingga masih dipending,” ujarnya.
Untuk itu, Zepnat mengatakan pemerintah sudah bertekad untuk bangun Papua sehingga pihaknya mengimbau kepada para pemimpin daerah agar program tersebut didukung dengan baik supaya menjamin keamanan, komunikasi yang baik supaya program pemerintah ini berjalan dengan baik.
“Hal lain mungkin dianggap merugikan masyarakat tapi jalan ini mempermudahkan semua orang dari dan ke mana saja,” ucapnya.
Untuk diketahui, yBPJ Wamena sesuai dengan nomenklatur baru yang dikeluarkan dan disahkan pejabatnya pada tanggal 22 Juni 2020 yaitu balai pegunungan tengah yang berkedudukan di Wamena, membawahi 14 Kabupaten, termasuk Timika dan Paniai, sementara untuk Nabire masuk BPJN Jayapura.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Register2 atau Login2 untuk berkomentar.