seputarmerauke.com

Aktual Independen

Jika Dijaga, Venue PON XX Jadi Warisan Investasi Generasi Emas Papua

Jika Dijaga
Jika Dijaga

JAYAPURA | Tak terasa Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 sebentar lagi akan berakhir pada 15 Oktober 2021. Berbagai fasilitas (venue) yang dibangun, bakal sepih.

Pengadaan berbagai fasilitas PON itu telah menelan biaya hingga triliun rupiah yang bersumber dari APBN maupun APBD Papua.

Anggaran sebesar itu banyak terserap untuk pembangunan venue pertandingan yang berada di empat klaster, Kota/Kabupeten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Sebanyak 31 venue PON Papua dipergunakan untuk mendukung laga 37 cabang olahraga atau 56 disiplin nomor pertandingan di empat klaster tersebut.

Sembilan venue disiapkan oleh Pemerintah Pusat, 13 venue disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua, enam venue disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten dan tiga venue disiapkan oleh pihak swasta.

“Saya yakin di kalangan masyarakat banyak yang saling berbisik mengenai pembangunan venue PON XX ini”

“Saya hanya ingin menyampaikan bahwa investasi sebesar itu adalah investasi untuk masa depan Papua sebagai provinsi olahraga,” ujar Gubernur Papua Lukas Enembe ketika menanggapi soal pemanfaatan venue usai berlangsungnya PON seperti dilansir dari laman PB PON, Selasa (12/10/2021).

Lebih lanjut, Gubernur Lukas Enembe menambahkan, pembangunan venue olahraga tersebut merupakan sebuah investasi masa depan untuk menjadikan Papua sebagai provinsi olahraga.

“Investasi ini untuk membentuk putra putri papua sebagai atlet yang berkarakter juara, atlet yang pantang menyerah untuk mencapai hasil yang diinginkan,” ujar Gubernur Enembe.

Orang nomor satu di Bumi Cendrawasih itu menyadari betul bakat alamiah yang dimiliki oleh putra/putri Papua di bidang olahraga. Dengan adanya infrastruktur olahraga yang memadai, tentu akan melahirkan banyak generasi emas Papua di bidang olahraga.

Terkait pemanfaatan venue PON juga telah disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan tujuh venue pertandingan di Istora Papua Bangkit.

Menpora Zainudin Amali dan sejumlah pengurus cabor seperti Ketum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan juga mendukung, ke depan event kejurnas atau kompetisi internasional digelar di Papua.

Ia juga menjelaskan perhelatan PON Papua ini juga sekaligus membantu percepatan pembangunan di Papua. Terbukti selain pembangunan venue olahraga dengan adanya PON Papua menambah infrastruktur publik serta perputaran roda ekonomi masyarakat Tanah Papua.

*Perawatan Venue*

Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua, Alexander Kapisa menyebutkan pihaknya sudah membentuk manajemen tim yang akan bertanggung jawab dalam pengelolaan, perawatan dan keamanan venue pasca PON XX dan Peparnas 2021.

“Dalam rangka memelihara dan mempertahankan keberlanjutan venue-venue yang telah dibangun untuk PON dan Peparnas ini, Disorda Papua dengan kemampuan yang sangat terbatas telah membentuk management venue tim,” ucap Alex, sapaan akrabnya.

Menurut Alex, Tim ini akan bertanggung jawab dalam pengelolaan, perawatan dan keamanan venue. Saat ini tim manajemen venue terdiri atas 47 personil dan disebar di berbagai venue seperti, Istora Papua Bangkit, Stadium Utama Lukas Enembe, Aquatic, Menembak, Hockey dan Cricket serta beberapa venue-venue lainnya.

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani membeberkan, biaya penyelenggaran PON XX Papua 2021 yang sedang berlangsung hingga 15 Oktober 2021 mendatang telah menghabiskan anggaran dari APBN sebanyak Rp10,43 triliun.

Biaya persiapan dan penyelenggaraan PON XX di Papua dibiayai sejak 2018-2021 oleh APBN. Menkeu Sri Mulyani menyampaikan, penyaluran biaya PON XX Papua menggunakan berbagai skema, baik transfer ke APBD Provinsi Papua maupun belanja langsung kementerian/lembaga (K/L).

Lewat APBD, misalnya. Biaya PON XX disalurkan melalui skema Dana Tambahan Infrastruktur (DTI), Dana Otonomi khusus (Otsus), Dana Bagi Hasil (DBH), hingga Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.

Sementara belanja langsung K/L disalurkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta TVRI/REI. (Humas PB PON/Roberth)

Tinggalkan Balasan