Olahraga

Kalah dari Persigubin, Pelatih Persimer: Kami Dirugikan Wasit

waktu baca 2 menit
Kalah dari Persigubin

JAYAPURA | Pemain dan ofisial Persimer Merauke ramai-ramai memprotes wasit usai pertandingan semi final Liga 3 zona Papua yang berlangsung di Stadion Mandala Jayapura, Kamis (16/12/2021).

Laga antara Persimer Merauke melawan Persigubin sempat terhenti akibat insiden yang terjadi di perpanjangan waktu 2×15 menit setelah skor sama kuat 2-2.

Namun begitu, laga tetap dilanjutkan setelah kedua tim bersepakat untuk menyelesaikan sisa waktu pertandingan.

Pertandingan akhirnya dimenangkan Persigubin dengan skor akhir 3-2. Dengan hasil ini Persigubin melaju ke babak final

Usai pertandingan pelatih Persimer Eduard Ivakdalam menilai ada indikasi yang mana wasit tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

“Saya kira tadi pertandingan awalnya berjalan baik-baik saja sampai babak pertama berakhir semua berjalan lancar-lancar saja,” kata Kaka Edu sapaan akrabnya.

“Tapi di babak kedua di sini saya nilai ada indikasi. Saya lihat wasit tidak nenjalankan tugasnya sebagai seorang wasit yang seharusnya pemimpin di tengah lapangan yang bisa mengatur situasi pertandingan berjalan baik. Dia (wasit) tidak bisa mengatur itu dengan baik,” tambah Edu.

Ia mengatakan, ada beberapa pelanggaran yang harusnya wasit bisa mengambil keputusan, namun semua tidak dilakukan.

“Itu (pelanggaran) terjadi di depan mata wasit. Sehingga pasti ada sedikit kekesalan dan kita merasa dirugikan,” katanya.

Ia bahkan menyorti keputusan wasit saat terjadi pelanggaran sebelum terjadinya gol ketiga tim Persigubin.

Menurut legenda hidup Persipura Jayapura itu, gol kemenangan Persigubin di babak perpanjangan waktu 2×15 menit terjadi setelah menendang tangan hakim (penjaga gawang), sehingga bola terlepas dari tangan.

“Ini terjadi di depan mata hakim garis dan hal ini harus dievaluasi jangan wasit yang dulu punya sampai sekarang sama saja kinerjanya. Harusnya anak-anak muda seperti wasit ini tahu aturan yang benar itu seperti apa,” katanya.

“Buat saya ini yang harus menjadi bahan evaluasi mau koordinator wasit dan semuanya sama, tidak bisa memimpin organisasinya itu untuk menjadi penengah yang baik memimpin sebuah pertandingan,” ucap Edu.

Terlepas dari kontrovesi wasit, Kaka Edu beranggapan tim manapun yang akan lolos untuk mewakili Papua di tingkat Nasional merupakan tim yang terbaik. Sehingga harus mempertanggung jawabkan apa yang diraih sebagai juara zona Papua.

Sementara itu, ketua umum Persigubin Kris B. Uropmabin mengatakan, hasil keputusan yang diambil seorang wasit adalah mutlak, meski tadi ada beberapa keputusan yang dinilai oleh tim Persimer tidak adil.

“Wasit juga manusia biasa dan tidak sempurna, tetapi keputusan yang di ambil itu mutlak dan harus diterima dengabn lapang dada,” kata Kris.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Exit mobile version