TIMIKA | Perburuan keping-keping medali pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua semakin panas. Trio favorit juara, Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), dan DKI Jakarta adu kencang mengumpulkan medali.
Mengutip data Panitia Besar PON Papua, Minggu (10/10/2021) pukul 08.00 WIT, Jabar masih memimpin di pucuk klasemen sementara perolehan medali. Juara bertahan PON 2016 ini mampu memborong total 214 medali, rinciannya 78 emas, 65 perak, dan 71 perunggu.
Sepanjang lomba Sabtu (9/10/2021), Jabar memanen 13 emas yang dibuka oleh pelari jarak jauh nasional, Agus Prayogo. Berlaga dalam final maraton putra di kawasan Kuala Kencana, Timika, juara SEA Games ini keluar sebagai juara setelah berlari sejauh 42,195 kilometer. Atlet kelahiran Bogor, 23 Agustus 1985 ini menyentuh garis akhir paling depan dengan catatan waktu dua jam 33 menit sembilan detik.
Emas Jabar bertambah lagi ketika Hendro memetiknya dari nomor final jalan cepat 20 kilometer putra. Kumpulan emas Jabar juga didapat dari lantai angkat besi, matras kempo, kolam renang, gulat, dayung disiplin perahu tradisional, dan menembak.
Persaingan sengit lebih terasa di urutan dua dan tiga besar setelah Jawa Timur dan DKI Jakarta dalam perburuan emas Sabtu sama-sama mengoleksi sembilan emas. Hasil tersebut membuat kumpulan emas kedua kontingen menjadi sama, yaitu 68 emas. Jatim di urutan kedua menyabet 68 emas, 61 perak, dan 52 perunggu atau total 181 medali. Juara dua kali PON ini menyapu tiga emas dari panahan dan bulu tangkis beregu putri.
“Jawa Timur bisa mempertahankan juara umum panahan selama 41 tahun sejak PON 1980 hingga 2021 di Papua bukan hal mudah. Mempertahankan lebih sulit dari merebut dan anak-anak mampu membuktikannya,” kata pemanah Indonesia perebut pera Olimpiade Seoul 1988, Lilies Handayani yang menjadi manajer tim panahan Jatim.
Salah satu anak kandung Lilies yaitu Della Adisti Handayani turut memberi andil bagi kemenangan emas Jatim dari final nomor Compoud putri.
Di final bulu tangkis beregu putri, Jatim berhadapan dengan DKI. Kedua provinsi bermaterikan para pemain Pelatnas Pratama Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Cipayung. Bertanding di GOR Waringin, Kota Jayapura, Jatim yang diperkuat Marsheila Gischa Islami dan kawan-kawan berhasil menjinakkan skuad DKI di bawah asuhan Adriyanti Firdasari, 2-0.
Tunggal putri pertama Jatim, pemain non-pelatnas Sri Fatmawati menaklukkan peringkat 42 dunia Ruselli Hartawan dengan skor 21-15, 21-16. Kemudian di tunggal kedua, Desima Aqmar Syarafina menundukkan harapan DKI Stephanie Widjaja dengan 21-18, 17-21, 22-20.
Kekecewaan Ruselli dan kawan-kawan yang harus puas dengan perak berhasil dibayar lunas skuad putra DKI dengan emas setelah menaklukkan Jabar. Lagi-lagi duel antarpemain Pelatnas Pratama Cipayung terjadi di final beregu putra. Yeremia Erich Yoche Yacob dan kawan-kawan sukses menjinakkan Abiyyu Fauzan Majid dan rekan-rekan.
Kesuksesan skuad bulu tangkis ibu kota diikuti tim basket putra. Anak-anak asuh Tondi Raja Syailendra membabat Sulawesi Utara, 72-57 dalam final yang digelar di GOR Basket, Mimika Sport Complex, Kota Timika. Kedua tim turut bermaterikan sejumlah pebasket profesional yang berkompetisi di ajang Indonesia Basketball League (IBL).
Di final ini Patrick Nicolas tampil sempurna bagi DKI. Guard asal West Bandits Solo kelahiran 2 September 1998 ini mengemas 14 poin, 13 rebound, dan satu assist. Coach Tondi pun mengaku puas dengan permainan skuadnya. Ia menilai Patrick dan rekan-rekan bermain sesuai rencana.
“Mereka bermain sesuai arahan. Saya sudah prediksi kalau DKI bisa menaklukkan Sulut. Kami bisa menguasai Sulut dan membuat mereka mati langkah,” kata Tondi, penulis buku Basketball Coach Handbook-Menyiapkan Pemain Junior/Muda Menuju Profesional.
Torehan para atlet DKI membuat kontingen juara 11 kali PON itu untuk sementara bertengger di peringkat ketiga dengan koleksi 68 emas, 54 perak, dan 70 perunggu.
Belum Dapat Emas
Posisi DKI masih lebih baik dari tuan rumah yang membayangi di urutan keempat dengan 59 emas, 32 perak, 70 perunggu. Koleksi emas Papua banyak didapat dari trek motocross dan menembak.
“Saya berharap semua atlet bertarung secara maksimal sehingga kita bisa sukses prestasi. Saya sangat yakin kita bisa bertahan di empat besar hingga hari penutupan,” kata ketua kontingen Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri yang juga Kepala Kepolisian Daerah Papua dalam siaran persnya.
Sementara itu, Jawa Tengah masih nyaman di urutan lima besar dengan 18 emas, 31 perak, dan 35 perunggu. Urutan enam hingga sepuluh besar berturut-turut diisi Bali (15 emas, 13 perak, 21 perunggu), Riau (14 emas, 15 perak, 15 perunggu), Kalimantan Timur (sembilan emas, 23 perak, 29 perunggu), dan Lampung (delapan emas, lima perak, lima perunggu).
Tuan rumah bersama PON 2024, Sumatra Utara (enam emas, 13 perak, 11 perunggu) di urutan sepuluh besar dan Aceh (enam emas, empat perak, empat perunggu) mengisi posisi 16 klasemen perolehan medali. Sebanyak enam provinsi masih berjuang untuk merebut kepingan emas. Mereka adalah Papua Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat.
Secara keseluruhan hingga Minggu (10/10/2021) pukul 08.00 WIT, Panitia Besar PON Papua telah menyebar rata 1.304 medali untuk 34 kontingen terdiri dari 408 emas, 399 perak, dan 497 perunggu. PB PON menyiapkan total 681 emas, 681 perak, dan 681 perunggu untuk diperebutkan oleh 7.039 atlet yang bertanding pada 37 cabang, 56 disiplin pertandingan, dan 681 nomor lomba.
Ada 49 venue disiapkan di empat klaster penyelenggaraan PON Papua yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Mereka akan beradu cepat, adu kuat, dan adu strategi untuk merebut setiap keping medali PON Papua yang akan ditutup secara resmi pada 15 Oktober 2021 nanti di Stadion Lukas Enembe.
Sejauh ini seluruh pertandingan dilaksanakan dengan protokol kesehatan sangat ketat, baik bagi atlet, ofisial, maupun penonton. Seluruh lomba dapat dilihat secara langsung oleh masyarakat dan mereka harus mengikuti kebijakan menempati hanya 25 persen dari kapasitas total tiap venue.
Agar dapat memasuki arena lomba, setiap penonton wajib menunjukkan kartu vaksin telah disuntik dosis pertama dan kedua. Kemudian harus memakai masker selama menonton lomba serta menjaga jarak. Torang Bisa!
- Tag :
- DKI,
- Jabar,
- Jatim,
- Klasemen Sementara,
- PON XX Papua
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Register2 atau Login2 untuk berkomentar.