MERAUKE | Sebanyak 100 atlet catur dari 23 provinsi bertarung memperebutkan 15 medali emas di beberapa kelas yang berbeda di laga Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Klaster Merauke yang dilaksanakan di Swiss-belHotel sejak, Senin (4/10).
Cabang olahraga catur PON XX mempertandingkan kelas catur kilat, catur cepat dan cepat standar di nomor perorangan dan beregu baik putra maupun putri dan dibuka secara resmi oleh Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT. Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, wakil Bupati Merauke H Riduwan, dan Wakil Ketua DPRD Merauke Hj. Al-Marotus Solikah.
Dalam kesempatan itu, Bupati Mbaraka mengingatkan atlet, ofisial dan wasit diharapkan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas pertandingan.
Jika pertandingan dijalankan dengan baik menandakan PON Papua ini sukses di mata nasional maupun internasional.
Dengan begitu, kata Bupati Mbaraka, stigma yang selama ini terbangun tentang Papua itu rawan konflik dan lain sebagainya maka melalui momentum ini diharapkan bisa menghapus stigma jelek tentang Papua.
“Silahkan bertanding dengan baik, dan setelah pulang dari Papua, ceritakanlah cerita yang baik sesuai dengan apa yang bapak/ibu sekalian rasakan di sini. Dengan adanya PON XX Papua, menandakan wilayah paling timur ini aman dan damai.
“Saya jamin bapak/ibu sekalian tidak akan dicubit disini karena keamanan bapak/ibu kami jamin sebaik-baiknya dan Papua itu aman damai,” tandas Bupati Mbaraka.
Para pecatur nasional dan internasional turut beradu pada pertandingan PON XX Papua Klaster Merauke bertempat di Swiss-belHotel, mulai dari Grandmaster Irena Charisma Subkamdar mewakili Kalimantan Timur.
Grandmaster Susanto Megaranto mewakili Provinsi Jawa Barat, Grandmaster Indonesia Cerdas Barus mewakili Papua.
Women’s Internasional Master Chelsie Monica Sihite mewakil Provinsi Kalimantan Timur serta Master Internasional Medina Warda Aulia juga turut bertanding.
Menurut ketua panitia, Sonny Ropa yang mengikuti cabor catur PON XX adalah para atlet yang sudah memiliki kompeten dan disiplin yang tinggi.
Pertandingan kali ini dinilai sangat ketat dan sulit karena para atlet ikut serta sudah diseleksi sejak awal dari tingkat provinsi masing-masing.
“Pertandingan catur ini memakai sistem Swiss Manager, jadi bertanding sampai habis ini catur pertama, catur kilat dengan waktu 5 menit,” ujarnya.
Kemudian setelah permainan catur kilat selanjutnya permainan catur cepat setelah catur cepat dilanjutkan dengan permainan catur standar, yang dibagi atas perorangan dan beregu, para pecatur ini diseleksi dari tingkat Kecamatan Kabupaten dan dari Provinsi, naik diseleksi lagi lewat Pra PON pada tahun 2019 setelah itu mereka masuk mengikuti PON. (Hrs/Angelbertha)
- Tag :
- Catur,
- Grandmster Catur,
- PON XX Papua,
- Torang Bisa
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Register2 atau Login2 untuk berkomentar.